KONFIGURASI MAN

Jaringan metropoliatan konfigurasi metropolitan

Istilah ethernet sudah sering kita dengar dalam istilah komputer dan jaringan Local Area Network (LAN). Ethernet merupakan interface yang digunakan untuk mengirimkan data sesama komputer, baik point-to-point ataupun point-to-multipoint dengan menggunakan perangkat switch/hub.
Penetrasi teknologi ethernet di dunia sangatlah cepat. Di samping harganya relatif murah, teknologi yang sangat stabil dan andal, kemampuan dalam mentransfer data dapat mencapai 100 Mbps (Megabit per second), bahkan ada perangkat yang sudah mencapai 10 Gbps (Gigabit per second).
Metro Ethernet merupakan suatu perkembangan teknologi, di mana sebelumnya ethernet hanya digunakan dalam LAN. Saat ini teknologi ethernet dapat menjangkau Wide Area Network (WAN) di kota besar atau metropolitan. Jaringan Metro Ethernet yang saat ini sudah beroperasi di Indonesia menggunakan kabel serat optik dan mempunyai kapasitas 1.000 Mbps atau 1 Gbps.
Di era globalisasi saat ini, komunikasi data memegang peranan penting dalam dunia bisnis. Sebelumnya layanan komunikasi data hanya dapat dilayani oleh perusahaan telepon atau operator telekomunikasi, di mana mereka sudah mempunyai cakupan daerah yang sangat besar dan harganya relatif cukup mahal.
Penyelenggara jaringan Metro Ethernet lahir karena tuntutan aplikasi dari suatu perusahaan berkembang dan bertambah banyak sehingga memerlukan bandwidth yang makin besar dengan harga layanan yang terjangkau. Perusahaan-perusahaan saat ini sangat tergantung dengan komunikasi data yang besar untuk video broadcast, video conferencing, penyimpanan data dan backup, e-learning, dan Voice over IP (VoIP). Jaringan komunikasi yang andal akan meningkatkan bisnis perusahaan tersebut, baik dengan relasi, pemasok, dan pelanggan.
Teknologi Metro Ethernet juga dapat digunakan untuk pelanggan perumahan. Dengan kapasitas yang besar ini sangat mendukung aplikasi Triple Play yang terdiri dari data (internet), suara (telepon), dan video (TV). Jaringan Metro Ethernet dapat menyalurkan internet sampai dengan kecepatan 100 Mbps, ratusan saluran teve, Video on Demand (VoD), game online, dan aplikasi broadband lainnya.
Penyelenggara Metro Ethernet biasanya mempunyai dua jenis layanan. Pertama, layanan komunikasi data yang dapat digunakan untuk koneksi antarkantor, seperti kantor pusat ke kantor cabang. Dan kedua, layanan akses internet yang menghubungkan kantor ke jaringan internet.
Bahkan dengan majunya perkembangan teknologi Metro Ethernet saat ini, cakupan layanannya bahkan dapat menjangkau negara lain. Ini dimungkinkan dengan menggabungkan dua penyelenggara Metro Ethernet di dua negara dengan suatu sistem yang compatible. Layanan ini sering disebut dengan nama Global Ethernet.

Keunggulan teknologi
Teknologi Metro Ethernet mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya scalable atau kapasitas yang besar. Artinya, dengan teknologi ethernet dan serat optik saat ini memungkinkan komunikasi data mencapai kecepatan 10.000 Mbps atau 10 Gbps dalam jangkauan 50 kilometer. Untuk jangkauan di atas 50 kilometer dapat digunakan repeater.
Keunggulan lainnya adalah easy to use atau mudah dipakai. Selain interface ethernet yang plug and play, sangat mudah ditemukan di setiap komputer atau notebook, dan relatif harganya cukup murah dibandingkan dengan interface leased line biasa (teknologi TDM = Time Division Multiplexing) yang masih memerlukan modem dan router untuk diintegrasikan ke jaringan LAN. Untuk menggunakan layanan Metro Ethernet, interface Ethernet RJ45 dapat diintegrasikan langsung ke firewall/hub/switch. Teknologi ini juga flexible atau kemudahan untuk upgrade kapasitas bandwidth. Dengan menggunakan fitur setting pembatas kecepatan atau rate limit, memungkinkan kita untuk mengecilkan bandwidth atau memperbesar bandwidth tanpa harus mengganti kabel sampai dengan kapasitas maksimal jenis kabel tersebut. Untuk jenis kabel Metro Ethernet bisa dilihat pada tabel.
Teknologi Metro Ethernet juga memiliki quality of service atau kualitas layanan. Dengan semakin banyaknya jaringan Metro Ethernet yang terpasang di dunia, membuktikan bahwa teknologi Metro Ethernet sudah sangat andal bahkan untuk layanannya dapat dikatakan sebagai Carrier Grade atau kelas perusahaan telekomunikasi yang besar. Waktu instalasi yang sangat cepat sehingga bila Point of Presence (POP) sudah terpasang di lokasi gedung tersebut, maka instalasi dapat dilakukan dengan waktu yang sangat singkat.

Konfigurasi jaringan
Seperti halnya jaringan perusahaan telekomunikasi, jaringan perusahaan Metro Ethernet tidaklah jauh berbeda. Gambar standar konfigurasi jaringan Metro Ethernet terlihat seperti pada gambar. Komponen-komponen jaringan yang diperlukan oleh penyelenggara jaringan Metro Ethernet terdiri dari Network Operation Control (NOC), merupakan pusat kendali jaringan serat optik dan switching dari layanan Metro Ethernet. Biasanya ini diletakkan di pusat data (data center) utama di lokasi yang sangat aman dan didukung dengan fasilitas listrik dan pendingin ruangan yang andal.
Komponen lainnya adalah Point of Presence (POP), merupakan jalur akses distribusi ke pelanggan dari NOC. Kumpulan beberapa POP membentuk suatu konfigurasi ring sehingga jika ada terjadi kabel yang putus di satu sisi, maka secara otomatis seluruh data akan melalui dari arah yang lain. Dari setiap POP ini akan ditarik kabel ke lokasi pelanggan sesuai dengan jenis layanan, jarak POP ke pelanggan, dan besar bandwidth yang diperlukan oleh pelanggan.
Dengan gabungan konfigurasi kabel serat optik berbentuk ”O” atau ring dengan perangkat switching yang terbaik, jaringan Metro Ethernet boleh dibilang sangat sebanding atau lebih baik dari perusahaan telekomunikasi yang besar, baik dari segi teknologi maupun kualitas layanan.
Kemudahan teknologi ethernet, keandalan, dan harga layanan yang sangat murah dibandingkan dengan teknologi lainnya membuat layanan Metro Ethernet menjadi layanan pilihan bagi perusahaan sekarang ini untuk digunakan sebagai komunikasi data antarkantor dan cabang maupun untuk akses internet.
Sudah saatnya layanan Metro Ethernet yang ada di Indonesia saat ini memberikan beberapa solusi alternatif seperti biaya berlangganan yang lebih murah, waktu instalasi yang lebih cepat, layanan yang lebih andal dan tentunya untuk Indonesia secara teknologi juga tidak tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.


BRIDGE

Bridge Jaringan

Jembatan jaringan (Inggris:Network Bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:
  • Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
  • Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
  • Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

BRIDGE

Bridge Jaringan

Jembatan jaringan (Inggris:Network Bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:
  • Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
  • Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
  • Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Ruter AS adalah otoritas transportasi publik dan Akershus Oslo, Norwegia. Perusahaan, yang diselenggarakan sebagai perusahaan terbatas bertanggung jawab untuk mengelola, tetapi tidak beroperasi, angkutan umum di dua kabupaten, termasuk bus, Metro Oslo, Oslo Trem dan feri. Hal ini juga memegang perjanjian dengan Norges Statsbaner untuk regulasi harga pada kereta komuter yang beroperasi dalam kedua kabupaten.


repeater adalah perangkat elektronik yang menerima sinyal dan mengirim ulang itu pada tingkat yang lebih tinggi dan / atau kekuatan yang lebih tinggi, atau ke sisi lain dari suatu halangan, sehingga sinyal bisa menutupi jarak yang lebih jauh.

Di bidang jaringan komputer seringkali kita mendengar kata hub dan switch, bentuknya mirip dan fungsinya dasarnya juga sama yaitu untuk transfer data dari dan ke komputer-komputer dalam suatu jaringan.

Dari tampak luar, sebuah hub atau switch terlihat sama, keduanya memiliki jack RJ-45 untuk berhubungan dengan suatu device. Sebelum berbicara mengenai mengenai perbedaan antara keduanya maka ada baiknya kita lihat sejenak mengenai keterbatasan suatu (non switched) ethernet, yaitu hanya satu device yang dapat mentransmit data ke suatu segment pada suatu waktu tertentu. Jika lebih dari satu device berusaha mentransmit data pada waktu yang bersamaan maka akan terjadilah collision. Setelah collision terjadi maka setiap device tadi harus melakukan proses pengiriman data kembali (re-transmit). Dapat dibayangkan jika jumlah segment dalam jaringan semakin bertambah maka otomatis kemungkinan akan terjadinya collision akan semakin besar, dan karena akibat collision ini semua device akan melakukan proses re-transmit maka otomatis traffic jaringan akan menjadi relatif lebih lambat.

Sebelum ditemukannya teknologi switch, suatu jaringan dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa segment dengan suatu device yang dinamakan bridge. Bridge memiliki dua buah port ethernet. Jika ada traffic ke dalam jaringan maka secara otomatis bridge akan mengamati device-device yang terlibat di dalamnya dari kedua sisi (melihat berdasarkan MAC address-nya). Bridge kemudian akan mampu membuat keputusan untuk mem-forward atau tidak mem-forward setiap paket data menuju ke device tujuan.

Kenapa Switch Lebih Baik?

Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.

Sebagai contoh misalnya ada suatu switch yang pada port-nya terpasang beberapa device berikut ini:
- Computer 1
- Computer 2
- Computer 3
- Printer
- File Server
- Uplink ke internet

Pada kasus ini, Computer 1 dapat melakukan proses print (cetak) dokumen, sementara itu Computer 2 bisa mengakses file server, dan sementara itu pula Computer 3 dapat melakukan akses ke Internet. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang terlibat saja. Ini juga yang disebut dengan hubungan antar device yang simultan dan bersifat independen. Jadi kesimpulannya di dalam switch terdapat suatu mekanisme filtering dan forwarding terhadap traffic jaringan yang melewatinya.